Gempa kembali mengguncang Jakarta pada sore ini, Jumat tanggal 16 Oktober 2009 pukul 16.52 WIB. Kali ini pusat gempa berada di Ujung Kulon, Banten. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) di Ujung Kulon, Banten pada petang ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami. Namun cakupan wilayah yang merasakan getaran gempa memang cukup luas, karena kedalaman gempa hanya 10 kilometer. "Tidak, tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Seksi Informasi Gempa Suharjono kepada okezone di Jakarta, Jumat (16/10/2009). Suharjono menjelaskan, penyebab gempa di Ujung Kulon, Banten ini karena gempa dipicu pergerakan lempeng Indoaustralia dan Asia di wilayah Ujung Kulon, Selat Sunda. Warga di Jakarta, Bogor, dan Tangerang ikut merasakan getaran gempa ini. Meski berpusat di Ujung Kulon Provinsi Banten, gempa diperkirakan tidak berdampak buruk hingga menimbulkan kerusakan bangunan. Setidaknya seperti yang terlihat di Jalan Kedalingan Kota Serang, Jumat (16/10/2009) bangunan dan permukiman tidak mengalami retak atau rusak.
Meski demikian, guncangan sempat membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah dan bangunan. Warga terlihat cukup terkejut namun setelah merasa yakin telah aman mereka kembali melanjutkan aktivitasnya. Ratusan karyawan yang bekerja di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, berhamburan keluar menyusul gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter pada Jumat (16/10/2009), sekira pukul 16.52 WIB. Tampak karyawan yang bekerja di Menara Kebon Sirih, Gedung Bank Danamon, Plaza Pupuk Kaltim turun dari tempat kerja mereka. Gempa dirasakan cukup kuat di lantai empat sehingga membuat barang-barang serta kaca-kaca bangunan bergetar. Hingga sore tadi, pekerja masih tampak berkerumun di halaman gedung masing-masing, meski sebenarnya sudah jam pulang kerja.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi di Selat Sunda dengan titik pusat 6,79 Lintang Selatan dan 105,11 Bujur Timur, 42 kilometer barat laut Ujung Kulon, Banten di kedalaman 10 kilometer. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan di wilayah Jakarta.
Tak hanya menggoyang gedung-gedung bertingkat, gempa juga mengakibatkan situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ngadat. Seperti diketahui, situs BMKG dijadikan sumber referensi bagi masyarakat untuk mengetahui jika ada gempa bumi terjadi. Namun tidak diketahui pasti apa penyebab situs ini ngadat. Bisa karena kebanjiran pengunjung, atau memang karena gempa. Namun beberapa menit setelah gempa berlalu, situs BMKG kembali bisa diakses warga meski masih belum senormal biasanya.
Sementara itu, warga kota Bandung juga ikut merasakan dampak getaran dari gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter yang terjadi di Ujung Kulon, Banten. Warga bahkan sempat menyelamatkan diri keluar rumah. "Gempa terasa di sini, warga pada keluar rumah," kata Manto warga Jalan Margahayu, Kota Bandung, saat dihubungi okezone, Jumat (16/10/2009). Manto menambahkan getaran yang dirasa tak begitu kuat dibanding gempa Tasikmalaya beberapa waktu lalu. "Goyangannya tak terlalu berasa," sambungnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa dari gempa di Ujung Kulon, Banten ini ataupun kerusakan akibat gempa tersebut.
sumber : news.okezone.com
Meski demikian, guncangan sempat membuat warga panik dan berhamburan ke luar rumah dan bangunan. Warga terlihat cukup terkejut namun setelah merasa yakin telah aman mereka kembali melanjutkan aktivitasnya. Ratusan karyawan yang bekerja di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, berhamburan keluar menyusul gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter pada Jumat (16/10/2009), sekira pukul 16.52 WIB. Tampak karyawan yang bekerja di Menara Kebon Sirih, Gedung Bank Danamon, Plaza Pupuk Kaltim turun dari tempat kerja mereka. Gempa dirasakan cukup kuat di lantai empat sehingga membuat barang-barang serta kaca-kaca bangunan bergetar. Hingga sore tadi, pekerja masih tampak berkerumun di halaman gedung masing-masing, meski sebenarnya sudah jam pulang kerja.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi di Selat Sunda dengan titik pusat 6,79 Lintang Selatan dan 105,11 Bujur Timur, 42 kilometer barat laut Ujung Kulon, Banten di kedalaman 10 kilometer. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan bangunan di wilayah Jakarta.
Tak hanya menggoyang gedung-gedung bertingkat, gempa juga mengakibatkan situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ngadat. Seperti diketahui, situs BMKG dijadikan sumber referensi bagi masyarakat untuk mengetahui jika ada gempa bumi terjadi. Namun tidak diketahui pasti apa penyebab situs ini ngadat. Bisa karena kebanjiran pengunjung, atau memang karena gempa. Namun beberapa menit setelah gempa berlalu, situs BMKG kembali bisa diakses warga meski masih belum senormal biasanya.
Sementara itu, warga kota Bandung juga ikut merasakan dampak getaran dari gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter yang terjadi di Ujung Kulon, Banten. Warga bahkan sempat menyelamatkan diri keluar rumah. "Gempa terasa di sini, warga pada keluar rumah," kata Manto warga Jalan Margahayu, Kota Bandung, saat dihubungi okezone, Jumat (16/10/2009). Manto menambahkan getaran yang dirasa tak begitu kuat dibanding gempa Tasikmalaya beberapa waktu lalu. "Goyangannya tak terlalu berasa," sambungnya.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa dari gempa di Ujung Kulon, Banten ini ataupun kerusakan akibat gempa tersebut.
sumber : news.okezone.com
www.digosip.blogspot.com