Menurut sebuah penelitian, pria dengan kromosom kewanitaan dua kali (X) justru memiliki libido atau nafsu seksual yang tinggi sekali dan tak mudah terpuaskan. Penelitian tersebut mengungkapkan, cowok feminin justru lebih buas saat beraksi di atas ranjang.
Pada sebuah penelitian, jenis kelamin mamalia ditentukan oleh "kromosom seks," X dan Y. Kromosom adalah string panjang DNA yang menyimpan banyak gen. Jika seseorang memiliki dua kromosom X, maka ia adalah seorang perempuan. Jika seseorang memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y, maka ia laki-laki. Namun, beberapa laki-laki ada yang memiliki kromosom XXY yang disebut sebagai sindrom Klinefelter.
Penelitian tersebut memang dilakukan pada tikus, bukan manusia. Namun gen yang menentukan jenis kelamin sama pada mamalia, Senin (19/3/2012).
Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa laki-laki dengan dua kromosom X (XXY) biasanya sering mengalami ejakulasi. Sedikitnya mereka mengalami ejakulasi sekitar dua kali lebih cepat dan lebih sering daripada mereka yang hanya sekali saja. Penelitian ini diterbitkan secara online pada bulan lalu di Journal Hormones and Behaviour.
Selain itu, sebuah laporan pada tahun 1997 juga menunjukkan bahwa pria yang memiliki sindromKlinefelter dilaporkan melakukan hubungan seksual lebih sering daripada laki-laki dengan kromosom normal.
"Studi yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan bahwa perbedaan genetik langsung antara individu XX dan XY juga memainkan peran dalam menyebabkan perbedaan jenis kelamin dalam perilaku, " kata Paul Bonthuis dari Universitas Virginia, Amerika Serikat.
Laki-laki dengan dua kromosom X, XXY, terjadi sekitar sekali setiap 500 sampai 1.000 kelahiran laki-laki. Gejala itu termasuk kemandulan dan penurunan tingkat testosteron. Namun, banyak dari mereka yang tidak menunjukkan gejala tersebut.
(ZeeNews/MEL);editor:(Op);foto:topnews.in
Penelitian tersebut memang dilakukan pada tikus, bukan manusia. Namun gen yang menentukan jenis kelamin sama pada mamalia, Senin (19/3/2012).
Dari hasil penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa laki-laki dengan dua kromosom X (XXY) biasanya sering mengalami ejakulasi. Sedikitnya mereka mengalami ejakulasi sekitar dua kali lebih cepat dan lebih sering daripada mereka yang hanya sekali saja. Penelitian ini diterbitkan secara online pada bulan lalu di Journal Hormones and Behaviour.
Selain itu, sebuah laporan pada tahun 1997 juga menunjukkan bahwa pria yang memiliki sindromKlinefelter dilaporkan melakukan hubungan seksual lebih sering daripada laki-laki dengan kromosom normal.
"Studi yang dilakukan terhadap tikus menunjukkan bahwa perbedaan genetik langsung antara individu XX dan XY juga memainkan peran dalam menyebabkan perbedaan jenis kelamin dalam perilaku, " kata Paul Bonthuis dari Universitas Virginia, Amerika Serikat.
Laki-laki dengan dua kromosom X, XXY, terjadi sekitar sekali setiap 500 sampai 1.000 kelahiran laki-laki. Gejala itu termasuk kemandulan dan penurunan tingkat testosteron. Namun, banyak dari mereka yang tidak menunjukkan gejala tersebut.
(ZeeNews/MEL);editor:(Op);foto:topnews.in
www.digosip.blogspot.com