Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Cell dan dilakukan oleh tim peneliti, termasuk seorang ilmuwan Texas A & M Texas, mengklaim bahwa pil kontrasepsi untuk pria akan segera tersedia di pasaran. Hal itu didasari pada penelitian dengan tikus yang menunjukkan senyawa JQ1 bekerja dengan efektif untuk menghalangi pergerakan sperma.
Para peneliti dari Baylor College of Medicine dan Dana-Farber Cancer Institute mengklaim bahwa tidak ditemukan adanya efek samping pada penelitian mereka. "Senyawa JQ1 bekerja dengan baik dengan mencegah produksi sperma pada pria. Ketika senyawa itu tak lagi diberikan, perilaku kawin tikus-tikus jantan tersebut kembali seperti semula. Artinya, tak ada efek samping sama sekali," ujar Qinglei Li, asisten profesor di Texas A&M's College of Veterinary Medicine & Biomedical Sciences.
Dilansir dari medicalnewstoday, Jumat (07/09/2012), Li mengatakan, pada awalnya senyawa JQ1 digunakan sebagai obat anti-kanker. "Penelitian kami menemukan bahwa ternyata senyawa ini juga sangat efektif untuk pengendalian kesuburan," lanjutnya.
Kontrasepsi pada wanita, sambung Li, sering menyebabkan perubahan hormonal dan menghambat kadar estrogen. Namun, Li mengklaim bahwa JQ1 tidak akan menyebabkan kadar testosteron pada pria berubah. "Ini merupakan langkah menarik dalam kontrasepsi pria. Dan kami akan segera melakukan uji klinis, agar penelitian ini dapat diterapkan pada manusia," tandas Li.
(Op);sumber:IRNewscom;foto:Ist
www.digosip.blogspot.com