Ledakan bom yang terjadi di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton membuat trafik telepon sejak kemarin pagi melonjak drastis. Hal ini pun dialami oleh Telkom Group yang mengalami lonjakan trafik pasca ledakan bom. Telkom Group juga mengklaim jaringan mereka masih aman. Sebagai perusahaan telekomunikasi dengan pelanggan terbanyak, Telkom Group sudah pasti disibukkan dengan tingginya trafik pasca ledakan bom yang terjadi di kedua hotel tersebut sejak pukul 08.00 WIB di seputar Mega Kuningan, Jakarta sejak jumat 17 Juli 2009 lalu. "Kami masih terus memantau trafik. Estimasi kami, ledakan trafik bisa melonjak lebih dari 300 persen. Namun sejauh ini jaringan Telkom masih aman, meski sedikit tersendat akibat lonjakan trafik", kata Eddy Kurnia, VP Public & Marketing Communication Telkom.
Estimasi lonjakan trafik Telkom terjadi pada penggunaan telepon kabel PSTN, telepon nirkabel Flexi, dan akses internet Speedy. Jika ditotal pelanggan seluruh layanan itu berkisar 20 juta. Aanak perusahaan Telkom, Telkomsel yang menyelenggarakan layanan seluler untuk 67 juta pelanggan juga mengalami hal serupa. Meski disanggah demikian, pengguna BlackBerry Telkomsel mengaku kesulitan untuk mengakses internet lewat perangkat itu. "Jaringan kami masih baik baik saja. BlackBerry juga tidak ada masalah", klaim Nirwan Lesmana, General Manager Marketing Telkomsel.
Estimasi lonjakan trafik Telkom terjadi pada penggunaan telepon kabel PSTN, telepon nirkabel Flexi, dan akses internet Speedy. Jika ditotal pelanggan seluruh layanan itu berkisar 20 juta. Aanak perusahaan Telkom, Telkomsel yang menyelenggarakan layanan seluler untuk 67 juta pelanggan juga mengalami hal serupa. Meski disanggah demikian, pengguna BlackBerry Telkomsel mengaku kesulitan untuk mengakses internet lewat perangkat itu. "Jaringan kami masih baik baik saja. BlackBerry juga tidak ada masalah", klaim Nirwan Lesmana, General Manager Marketing Telkomsel.
www.digosip.blogspot.com