Sabtu, 04 Februari 2012

Trik Merancang Kantor Sendiri Dirumah

Merancang kantor di rumah merupakan trik jitu untuk menghindari jalanan macet dan padat seperti yang kerap terjadi di Jakarta. Bagaimana menatanya agar efektif dan efisien?

Dewasa ini merancang kantor di rumah sudah menjadi bagian dari tren. Alasannya, selain untuk menghindari macet, trik ini terbilang lebih efektif dan efisien karena memudahkan segala sesuatu yang ingin dilakukan sesuai minat walaupun sekitar rumah bukanlah area bisnis. Lebih dari itu, memindahkan kantor ke dalam hunian juga merupakan cara jitu yang menguntungkan.

Misalnya membuka usaha warung makan. Selain untuk menyalurkan hobi masak, juga memberi keuntungan karena (mungkin) jualan akan laku keras. Namun, persoalan kemudian terjadi karena sedari awal, kita tidak menyediakan tempat khusus untuk bekerja di rumah.

Pembagian kebutuhan ruang pun jadi terkesan asal-asalan karena pekerjaan tersebut dikerjakan di sembarang tempat. Perilaku yang demikian tanpa disadari akan menjadi masalah besar di dalam rumah.

Sebab itu, patutlah kita sebagai penghuni memikirkannya sejak awal membangun rumah dan mendesainnya secara bijaksana. Dengan begitu, suasana nyaman kantor atau ruang usaha yang ingin dihadirkan di rumah tidak jauh berbeda dengan ruang kantor sesungguhnya.

Menurut arsitek Briyan Talaosa, konsep tersebut sering disebut small office home office (SOHO), yang bisa diartikan sebagai sebuah bidang usaha kecil yang masih dapat dijalankan dari rumah atau produknya boleh kita sebut hasil home industry.

Mengenai perancangannya, Briyan mengatakan, sama halnya dengan merencanakan ruang-ruang di dalam rumah. Namun, yang perlu Anda pertimbangkan adalah bentuk dari kegiatan yang dilakukan pada ruang tersebut.

Dalam arti, Briyan menyebutkan, setiap kegiatan pasti menunjukkan suatu fungsi yang berbeda di dalam ruang sehingga faktor ini juga yang nantinya menjadi penentu flow dan bentuk furnitur serta aksesori yang akan Anda gunakan di ruang kerja tersebut.

Selain itu, jumlah orang yang berkegiatan pun menentukan rancangan sebuah kantor di dalam rumah. Maksudnya, menurut Briyan, apakah desain yang Anda buat, kapasitasnya sudah sesuai dengan jumlah orang yang akan beraktivitas di ruang itu?

”Jangan sampai ruang terlihat sumpek karena ukuran ruang tidak sesuai dengan orang yang ada di dalamnya,”

Tiap kali Anda merancang ruangan, kata-kata seperti sirkulasi selalu dimunculkan sebagai bagian penting dalam mendesain. Sebab, sirkulasi bakal menentukan seseorang itu nyaman atau tidak berada di ruang tersebut. Sirkulasi bisa berarti sirkulasi gerak si penghuni, cahaya, maupun udara.

Ambil contoh, karena tidak tersedia ruang cadangan, Anda harus memanfaatkan garasi sebagai sarana pekerjaan. Untuk itu, jumlah bukaan dan berapa banyak udara yang masuk penting untuk dipertimbangkan.

Mengenai pembagiannya, sebaiknya mulailah memilih ruangan yang cocok untuk dijadikan kantor atau tempat usaha. Bagilah sesuai fungsinya. Ruang untuk publik dan ruang keluarga, misalnya. Usaha restoran biasanya menggunakan garasi atau carport.

Upayakan restoran berdampingan dengan dapur rumah supaya dapat mendukung pekerjaan di restoran, seperti mencuci piring dan memasak makanan. Untuk ruang kantor, desainlah menurut kepentingan kantor. Ada properti pendukung seperti komputer, meja kantor, dan bangkunya.

Salah seorang yang menerapkan konsep SOHO ini adalah psikolog anak di Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Febiola Priscilla Setiawan. Febiola mengungkapkan, di dalam rumahnya terdapat ruang kantor khusus untuk mengerjakan proyek. Dia berpendapat, walaupun pekerjaan kantor dibawa ke rumah, hal tersebut tidak menjadi masalah. Malah, dia merasa lebih efisien dan tidak “dikejar-kejar” waktu.

“Asal kita tahu bagaimana membagi ruang pada rumah sesuai fungsinya, sehingga kepentingan anggota keluarga dengan urusan kantor tidak terganggu,”


www.digosip.blogspot.com