Penggunaan Facebook kembali menuai cerita tidak mengenakkan. Setelah banyak kasus perkosaan akibat perkenalan di Facebook, kini muncul fenomena Umar-Rahmat yang menggunakan Facebook untuk memperdaya korban.
Icha menyaru sebagai wanita bernama Fransiska Anastasya Octaviany dan menikah dengan Muhammad Umar di Bekasi, Jawa Barat. Perkenalan keduanya bermula dari Facebook pada Agustus 2010.
Di statusnya, Icha mengaku sebagai pramugari Sriwijaya Airlines dan lulusan S1. Selama perkenalan, Umar tidak menyadari kalau Icha adalah laki-laki karena memakai jilbab untuk menutupi identitas aslinya. Dengan masa perkenalan yang singkat, keduanya menikah pada akhir September 2010.
Memang, Facebook menjadi sarana yang dipilih banyak kalangan untuk meluaskan pertemanan mereka, pun remaja dan anak-anak. Sebenarnya, sebagian orangtua tidak melarang anak mereka untuk menggunakan Facebook, tapi mereka juga takut dengan ancaman yang mungkin terjadi.
Melarangnya tentu bukan jalan keluar terbaik. Salah-salah, anak malah mencari tahu dan menggunakannya dengan jalan yang salah. Nah Moms, terdapat taktik jitu “membaca” gelagat seseorang berniat jahat lewat Facebook.
Kalau para psikolog biasa mendeteksi kepribadian seseorang dengan suatu alat dinamakan grafologi, Anda orang awam bisa menggunakan cara lain.
“Facebook adalah sebuah ungkapan cerita. Ketika kita intens bercerita, orang akan melihatnya lewat tulisan kita,”
“Simak apa yang ditulisnya. Apakah tulisannya konsisten atau cenderung loncat-loncat? Lihat identitasnya, kita cecar terus dengan pertanyaan seperti soal tujuan hidup, keluarganya. Lihat apakah dia konsisten. Dari situ akan ketahuan,”
Veronica sendiri prihatin semakin banyak remaja terjebak dalam penyalahgunaan Facebook yang memang rentan diselewengkan. Remaja perlu melakukan cek dan ricek terhadap teman barunya dan punya banyak “mata” untuk mendekteksi.
Kapan waktu terbaik untuk kopi darat dengan teman Facebook? “Minimal 6 bulan-setahun, jangan baru 3 bulan kenal langsung ketemu karena orang cenderung masih menutupi topengnya,”
Veronica menambahkan, remaja pun harus waspada selama kopi darat. Kalau memang ingin bertemu setelah 3 bulan kenal, harus dilakukan secara intens supaya dia tidak punya waktu untuk menata kebohongannya.
“Dan, jangan langsung mau diajak kemana-mana. Sebaiknya enggak sendiri dan jangan di tempat yang nyaman atau biasa kita datangi,”
www.digosip.blogspot.com