Senin, 06 Februari 2012

Mitos Tentang Keperawanan Yang Dipercaya Banyak Orang

Di zaman modern yang serba canggih seperti ini, keperawanan masih menjadi harta yang sangat berhargai bagi kaum perempuan. Namun saking diagung-agungkannya, kadang orang suka menebak sendiri mana perempuan (cewek) yang masih virgin (perawan) dan mana yang sudah tidak perawan lagi. Penilaian-penilaian itu malah banyak yang menyesatkan dan merugikan kaum wanita.
Sebagai contoh, anggapan bahwa selaput dara yang belum robek lantaran belum ditembus oleh Mr. P ternyata tak selamanya benar. Selaput dara tidak bisa menjadi satu-satunya indikator sebuah keperawanan, karena ada beberapa perempuan yang mengalami kecelakaan seputar vagina yang membuat selaput daranya pecah.
Seperti dikutip dari about.com, beberapa mitos tentang tanda-tanda keperawanan yang menyesatkan tapi begitu dipercaya banyak orang adalah sebagai berikut :

1. Perempuan yang sudah tidak perawan jalannya mengangkang
Hal ini sama sekali tidak berhubungan dengan perawan atau tidak perawan. Karena cara berjalan seseorang dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, seperti lebar tulang pinggul dan juga banyaknya lemak di sekitar paha.

2. Perempuan yang sudah tidak perawan bagian bokongnya terlihat berkurang elastisitasnya
Bentuk bokong yang kendur atau berkurang elastisitas tidak berhubungan dengan perawan atau bukan perawan. Seseorang yang kurang berolahraga atau aktivitas fisik bisa membuat bokongnya kendur.

3. Perempuan yang sudah tidak perawan salah satu payudaranya akan terlihat lebih besar
Hal ini bisa membuat orang beranggapan perempuan dengan payudara cukup besar sudah tidak perawan lagi. Padahal payudara seseorang memang bisa membesar ketika terangsang, tapi umumnya ia akan kembali ke bentuk semula dan tidak permanen.

4. Perempuan yang sudah tidak perawan urinenya jernih
Kualitas urine ditentukan oleh asupan air yang diterima oleh tubuh, semakin banyak air yang diminum maka urine-nya akan jernih dan bersih. Sedangkan warna urine yang tidak jernih bisa disebabkan oleh kurang minum atau ada penyakit tertentu seperti infeksi kandung kemih, bukan karena perawan atau tidak perawan.

5. Perempuan yang tidak berdarah ketika pertama kali berhubungan seks berarti sudah tidak perawan
Darah yang keluar terjadi ketika selaput dara yang menutupi pembukaan vagina robek saat berhubungan seksual. Tapi selaput dara ini bisa robek melalui kegiatan fisik seperti bersepeda, jatuh, menggunakan pembalut yang tudak tepat atau senam yang berlebihan. Selain itu beberapa perempuan ada yang memiliki selaput dara fleksibel sehingga tidak mengeluarkan darah ketika pertama kali berhubungan seks.

Jadi, cobalah jangan langsung menilai perempuan dari mitos mengenai keperawanan yang selama ini beredar. Dan untuk menghindari kecurigaan, baiknya para wanita memang menyimpan momen bercintanya dengan pasangan ketika sudah diresmikan oleh tali pernikahan. Konon, bercinta di usia dini atau tanpa ikatan dapat berdampak buruk pada psikologis dan kehidupan bersosial.
(Op)


www.digosip.blogspot.com