Tak ingin menyia-nyiakan ilmu yang diperoleh semasa kuliah, Tompi tetap melakukan praktek dokter di sela-sela kegiatannya menyanyi. Agar tak bentrok dengan prakteknya dia melakoni kegiatan menyanyi di malam hari.
"Saya tetap di praktek Dokter dan alhamdulilah setiap hari ada operasi dan malamnya baru saya nyanyi. Soalnya saya kuliahnya lama,"
Dengan kegiatan yang serba padat ini membuat Tompi jarang berlatih. Namun Tompi bersyukur dia mempunyai band yang selalu siap terjun langsung di panggung yang siap mengiringinya. Tompi mengandalkan mereka dan dia juga telah menyatu dan menjalin bahasa dengan personelnya.
"Jadi saya bisa mengandalkan mereka, dan kita punya bahasa. Dan yang lama itu membentuk bahasanya. Jadi waktu yang diperlukan buat latihan bisa kita by pass. Jadi langsung ketemu di stage dan bunyinya seolah-olah kita sudah latihan lama,"
"Pasti. Dengan orang mengenal saya sebagai dokter itu mempermudah komunikasi, jadi pasien lebih terbuka. Lebih mau cerita,"
Tompi menuturkan bahwa profesinya sebagai Dokter sangat berbeda dengan menyanyi. Pasalnya dia harus membutuhkan perawatan yang beresiko tinggi dan berhubungan dengan nyawa orang.
"Kalau di Dokter berhubungan dengan nyawa dan keselamatan, umur, kalau bernyanyi kan lebih menyenangkan saja, gak ada faktor resiko,".
www.digosip.blogspot.com