Keyakinan dan kepercayaan diri atas bakat dan kemampuan yang dimiliki, adalah modal Sovie Djasmin menyeruak dan melejit di kancah musik pop Indonesia, era 80-an. ''Saya belajar sambil menjalani profesi itu,'' tutur Sovie. Pandainya kergaul, pun menjadi salah satu pelor yang digunakannya. Sebagai catatan, di era 80-an dunia musik Indonesia berlimpah bintang, khususnya di dunia musik industri. Penyanyi-penyanyi pop berkualitas, khususnya jebolan-jerbolan festival menyanyi adalah saingan-saingan keras. Termasuk penyanyi-penyanyi berbakat yang menyeruak lewat jalur dunia rekaman.
Sovie, sejak menancapkan kaki di dunia musik sudah merasa yakin, inilah dunianya. Inilah kehidupannya. Di layar TVRI, dia menjadi bagian penting dari program-program acara musik. Di setiap penampilannya, selalu saja membuat orang tercengang, menikmati suaranya yang empuk dan berkualitas. Nada-nada tinggi yang dicapainya dengan enteng, dan nada-nada rendah yang disuarakannya dengan utuh menjadi ciri khasnya. ''Ketika saya sadar bahwa dunia musik adalah dunia saya, tidak ada jalan lain, saya harus terus belajar dan menjaga suara yang merupakan anugerah dari Tuhan,'' kata Sovie.
Lika-liku, pasang surut tentu dialami hampir semua penyanyi di belahan dunia manapun, termasuk Sovie. Tapi pasang surut dianggapnya menjadi bagian dari perjalanan. Setiap proses dianggapnya sebagai pematangan dirinya untuk melangkah lebih jauh lagi.
Kepiawaian menyanyi yang selalu terpamerkan di layar TVRI dan diputar di radio-radio ternyata juga menggelitik keinginan penikmat musik di negeri jiran. Maka tak heran kalau masa itu, Sovie juga sempat terlibat dalam 6 (enam) album kompilasi, yang lagu-lagunya disesuaikan dengan minat dengar orang Malaysia.
Kok bisa?
Jangan heran. Darah Minang yang ada dalam tubuh Sovie juga membuat itu semakin mudah. Cengkok-cengkok Melayu dengan mudah dilumatnya, dan itu, selalu terdengar manis dan merdu.
Waktu selalu menggiring langkah seseorang ke sebuah titik. Sovie pun mengalami itu. Ada waktu yang membuatnya harus berhenti menyanyi, ketika semangatnya sebetulnya tengah membara. ''Ini masalahj hati. Seseorang yang mengajak saya bermimpi lain telah memengaruhi langkah bermusik saya,'' kata Sovie sambiol menarik nafas. ''Ada situasi personal yang membuat saya nekat seakan mengingkari apa yang telah menjadi diri saya selama ini.''
Menceritakan itu, Sovie sempat terhenti. Lalu dia sambung, ''Nantilah saya cerita situasi macam apa itu. Dan siapa seseorang itu,'' tambahnya.
Belakangan, dia seperti berputar haluan. Dunia musik adalah dunia yang tidak mungkin ditinggalkannya. Dia mengaku akan menghadapi tantangan apapun yang menghalangi langkahnya kembali ke dunia yang telah mewearnai kehidupannya dalam kurun waktu cukup lama. ''Suara saya masih sama seperti dulu. Tidak ada yang berubah. Makanya saya yakin untuk (sebentar lagi) mengeluarkan album mini yang bukan hanya disesuaikan dengan suara yang saya miliki, tapi juga disesuaikan dengan kekinian dunia musik Indonesia.''
Soal ini, Sovie menyadari betul bahwa ada arus yang harus tidak dilawan. Diikuti tapi sekalian menunjukkan kualitas. ''Insya Allah,'' tutup Sovie. (m)
Catatan: Tulisan ini adalah bagian 2 (dua) dari 10 tulisan lika-liku karier, perjalanan hidup dan PAHIT MANIS CINTA Sovie Djasmin yang dijuluki Whitney Houston Indonesiaa
www.digosip.blogspot.com