Rabu, 29 Februari 2012

Demi Harta, Para Orang Tua Ini Memaksa Putrinya Ganti Kelamin

Apapun jenis kelaminnya, anak adalah harta yang paling berharga buat setiap pasangan suami istri. Namun, bagi sebagian keluarga di India, anak berjenis kelamin perempuan bukanlah berkah yang harus disyukuri. Bahkan tidak sedikit anak perempuan yang menjadi korban pembunuhan orangtuanya sendiri. Badan PBB untuk masalah anak-anak, UNICEF, baru-baru ini mencatat hampir 50 juta anak perempuan di India dihilangkan paksa. Apa penyebabnya?
Mahar atau mas kawin ternyata jadi biang keladi masalah ini. Menurut tradisi, emas, kain mahal, dan barang mewah wajib diberikan keluarga perempuan untuk mempelai laki-laki saat pernikahan. Tak sampai di situ, aturan tak tertulis juga mengharuskan keluarga pengantin perempuan untuk terus memberi.
Dulu, karena frustasi tak bisa memenuhi keinginan pihak pria, banyak terjadi insiden pembakaran pengantin perempuan. Dua dekade terakhir, dengan kecanggihan teknologi, 'pembunuhan' anak perempuan bahkan dilakukan ketika masih jabang bayi alias aborsi. Meski dinyatakan ilegal, praktik aborsi ini kerap terjadi.
Kini, muncul cara baru yang dilakukan para orang tua di sana. Mereka yang frustasi ingin memiliki anak laki-laki memaksa anak perempuannya yang masih berusia satu sampai lima tahun untuk menjalani operasi ganti kelamin agar bisa menjadi laki-laki.
Ahli bedah di Kota Indore dilaporkan telah mengubah kelamin ratusan anak perempuan dalam setahun. Caranya, ia memompa obat-obatan hormon ke tubuh si anak perempuan. Lalu, dokter akan 'membuat' penis dengan menggunakan jaringan dari organ kelamin bocah perempuan itu.
Menurut koran terkemuka India, Hindustan Times, tren mengejutkan ini dikenal sebagai genitoplasty. Para orang tua kaya asal Delhi dan Mumbai dilaporkan datang berbondong-bondong ke Indore untuk melakukan operasi ganti kelamin buat anak perempuan mereka dengan biaya relatif murah. Hanya sekitar 2.000 poundsterling atau Rp27,6 juta, sudah bisa mengganti kelamin putri mereka.
Kendati dokter telah memperingatkan bahwa berubah menjadi pria akan membuat anak mereka mandul, para orang tua tetap tak peduli. Bahkan tujuh ahli genitoplasty India menyatakan bahwa masing-masing dari mereka telah mengubah 200 sampai 300 anak perempuan menjadi laki-laki. Hanya satu di antara korban yang berusia lebih tua dari 14 tahun, batas usia yang disyaratkan untuk menjalani operasi ini.
Apapun alasannya, anak-anak perempuan malang ini telah jadi korban dan korban berikutnya akan terus bertambah. "Saat ia tumbuh besar ia akan mengalami kebingungan soal jenis kelaminnya. Ini akan berakibat pada kelainan seksual dan masalah psikologis," kata ahli bedah anak, Milind Joshi.
Namun, seorang orang tua yang mengoperasi ganti kelamin putrinya yang masih berusia 2 tahun berdalih, "saya pikir anak saya tak akan kebingungan dengan gendernya. Saat ia tumbuh dia akan hidup normal, selama ia tak punya kenangan soal operasi itu," dalihnya.
(Digosip.blogspot.com);sumber:vivanews


www.digosip.blogspot.com